Ustadz Khalid Basalamah, Pendakwah yang Juga Seorang Pebisnis
Nama Ustadz Khalid Basalamah mungkin sudah tak asing lagi di telinga Sahabat Wirausaha. Lahir di Makassar, 1 Mei 1975, pendakwah berdarah Yaman ini punya jutaan pengikut, termasuk lebih dari 2,8 juta subscriber di kanal YouTube-nya. Kajiannya tak hanya menyejukkan, tapi juga jadi sumber inspirasi untuk banyak orang yang ingin lebih dekat dengan Islam.
Di balik kesibukannya berdakwah, siapa sangka beliau juga seorang entrepreneur. Ia mendirikan Gazwah Enterprise saat pandemi COVID-19, yang menaungi berbagai unit usaha—mulai dari restoran, jasa umrah-haji, penerbitan buku, hingga platform taaruf online. Salah satu lini bisnis yang mencuri perhatian adalah Ajwad Resto, sebuah restoran Timur Tengah yang berlokasi di kawasan Condet, Jakarta Timur.
Awal Mula Ajwad Resto: Hobi Masak yang Terpendam
Siapa kira Ustadz Khalid dulunya jago masak? Kecintaannya terhadap dunia kuliner ternyata sudah tumbuh sejak remaja. Saat SMP kelas 3, beliau dikirim ke Mesir untuk tinggal bersama pamannya yang sedang belajar jadi pilot. Hidup mandiri di negeri orang membuatnya harus belajar banyak hal, termasuk memasak. Ia belajar otodidak dan juga dari sesama teman Indonesia di sana.
Saat dewasa, fokus beliau dialihkan ke pendidikan agama. Kedua orang tuanya yang juga aktif di dunia pesantren mendorongnya untuk mendalami ilmu keislaman. Meskipun keahlian memasaknya tidak dilanjutkan secara profesional, hasratnya terhadap makanan tetap hidup—dan menjadi cikal bakal berdirinya Ajwad Resto pada tahun 2011.
Menyajikan Kuliner Timur Tengah dengan Sentuhan Indonesia
Ajwad Resto mengusung konsep masakan khas Timur Tengah, seperti nasi mandi, kebab, hingga musakka. Namun yang membedakannya, semua masakan disesuaikan dengan lidah Nusantara. Misalnya, nasi goreng kambing yang kaya rempah namun tetap ringan di mulut, atau mie goreng ala Ajwad yang jadi favorit banyak pelanggan.
Berlokasi di Jl. Raya Condet No. 50, restoran ini memiliki desain interior bergaya Timur Tengah dengan nuansa merah bata, cokelat tua, dan putih gading. Ada tiga pilihan area makan—lesehan, meja biasa, dan ruang VIP—yang menyasar konsumen kelas menengah ke atas.
Resto Plus Toko: Konsep All-in-One Ajwad Store
Salah satu keunikan Ajwad Resto adalah keberadaannya yang menyatu dengan Ajwad Store. Di toko ini, pengunjung bisa membeli berbagai produk khas Timur Tengah seperti parfum, kurma, buku islami, hingga makanan beku. Konsep ini memungkinkan konsumen bersantap sekaligus berbelanja dalam satu tempat.
Jalur Langit: Strategi Spiritual yang Diterapkan di Ajwad Resto
Sebagai seorang ustadz, Ustadz Khalid tentu mengaplikasikan nilai-nilai Islam dalam pengelolaan bisnisnya. Di Ajwad Resto, setiap waktu salat, operasional dihentikan selama 15 menit agar seluruh karyawan bisa salat berjemaah. Hal ini tidak hanya memperkuat spiritualitas tim, tapi juga memberikan energi positif yang dirasakan para pelanggan.
Meskipun terdengar tidak biasa di dunia bisnis, kebijakan ini justru memperkuat branding Ajwad Resto sebagai restoran yang berkah, bukan semata mencari profit duniawi.
Tantangan dan Bangkit Kembali
Seperti bisnis lain, Ajwad Resto juga mengalami naik turun. Saat pertama dibuka di Mall Kalibata, Jakarta Selatan, bisnis sempat limbung karena ketidakseimbangan antara omzet dan biaya operasional. Bahkan sempat vakum selama tiga bulan. Namun, berkat dukungan salah satu jemaah, Ajwad Resto direlokasi ke Condet dan berhasil bangkit hingga kini menjadi pusat gurita bisnis milik Ustadz Khalid Basalamah.
Strategi Bertahan di Tengah Gempuran Resto Kekinian
- Edukasi Seputar Daging Kambing
Banyak orang masih ragu menyantap kambing karena takut kolesterol. Ajwad Resto hadir membawa pemahaman baru—bahwa kambing aman dikonsumsi selama diolah dengan benar. Teknik oven yang digunakan juga membuat daging lebih sehat dan tidak berbau. - Kombinasi Rasa Timur Tengah dan Nusantara
Ajwad Resto menyajikan rempah khas Timur Tengah seperti jintan, kapulaga, dan pala, tapi tetap disesuaikan dengan selera lokal yang cenderung lebih gurih dan pedas. Kombinasi ini terbukti sukses membuat pelanggan betah dan puas, terbukti dari banyaknya ulasan positif di Google Maps. - Diversifikasi Produk
Tidak hanya menjual makanan, Ajwad juga menawarkan produk retail dan oleh-oleh, membuat pengalaman konsumen jadi lebih lengkap. Bahkan beberapa produk dijual dalam bentuk frozen food yang bisa dibawa pulang. - Spiritual Approach dalam Manajemen Bisnis
Strategi “jalur langit” menjadi pembeda utama Ajwad Resto. Memberikan waktu ibadah bagi karyawan, dan berbisnis dengan nilai syariat ternyata menjadi kekuatan tersendiri yang justru memperlancar urusan dunia.
Kesimpulan: Ustadz Bisa Bisnis, Asal Niat dan Fokus
Kisah Ustadz Khalid Basalamah membuktikan bahwa dakwah dan bisnis bisa berjalan beriringan. Dengan niat yang tulus, keterampilan yang diasah sejak muda, dan strategi spiritual yang kuat, Ajwad Resto berhasil tumbuh jadi salah satu restoran Timur Tengah terbaik di Jakarta.
Sahabat Wirausaha, semoga kisah ini jadi inspirasi buat kamu yang sedang merintis usaha. Ingat, potensi diri tak terbatas hanya pada satu bidang. Yang penting, punya niat, kerja keras, dan mindset akhirat di setiap langkah.
Kalau kamu merasa tulisan ini bermanfaat, jangan ragu untuk share ke teman-teman lainnya, ya!