Ngebangun bisnis baru emang seru banget, ide-ide pasti udah numpuk di kepala. Tapi, seringnya newbie bisnis tuh suka kepleset di urusan marketing, alhasil bisnisnya jadi susah maju.
Padahal, kesalahan-kesalahan kayak gini tuh sebenernya bisa banget dihindarin. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas habis 7 kesalahan marketing yang sering banget dilakuin sama bisnis baru, plus cara biar kamu gak ikutan kejebak. Dengan ngerti dan ngehindarin hal-hal ini, harapannya bisnis kamu bisa sukses dan awet.
Gak Punya Rencana Marketing yang Jelas
Banyak bisnis baru yang langsung action promosi tanpa mikirin strategi yang mateng. Ibaratnya kayak mau perang tapi gak bawa peta, ya jelas aja bisa “kalah” duluan sebelum nyampe tujuan. Gak ada rencana yang jelas bikin budget marketing bisa kebuang percuma dan hasilnya juga gak maksimal. Cara ngindarinnya gini:
- Bikin marketing plan yang jelas alurnya. Di dalamnya harus ada tujuan marketing yang spesifik (misalnya, biar brand makin dikenal, dapet leads, atau penjualan naik), target pasar yang dituju, strategi marketing yang mau dipake, budget yang disiapin, dan cara ngukur keberhasilannya.
- Riset pasar itu penting banget. Biar kamu ngerti apa aja kebutuhan, minat, dan kelakuan konsumen kamu. Dengan riset, kamu bisa bikin pesan marketing yang lebih kena dan tepat sasaran.
Target Pasar Gak Spesifik
Kesalahan marketing lain yang sering kejadian adalah nyoba ngejangkau “semua orang”. Padahal, pemikiran kayak gini malah bikin pesan marketing kamu jadi gak fokus dan gak efektif. Tiap orang punya kebutuhan dan minat yang beda-beda. Kalo kamu gak fokus ke satu segmen pasar tertentu, pesan kamu bakal susah “nempel” di otak calon pelanggan. Cara ngindarinnya:
- Tentukan niche market yang spesifik. Pilih segmen pasar yang paling potensial buat produk atau jasa kamu. Misalnya, kalo kamu jualan skincare, bisa fokus ke remaja yang lagi jerawatan, atau ibu-ibu yang pengen anti-aging.
- Bikin buyer persona. Ini kayak representasi fiksi dari pelanggan ideal kamu. Di dalamnya ada info demografi (umur, gender, kerjaan, penghasilan), psikografi (minat, gaya hidup, nilai-nilai), dan kebiasaan (belanja, preferensi online, dll.).
Nge-Skip Branding
Banyak yang mikir branding itu cuma sekadar logo. Padahal, branding itu jauh lebih luas. Branding itu tentang gimana pelanggan ngeliat bisnis kamu. Ini termasuk semua pengalaman pelanggan, mulai dari kualitas produk, customer service, sampe tampilan website dan media sosial kamu. Cara ngindarinnya:
- Definisikan brand identity kamu. Apa yang bikin bisnis kamu beda dari yang lain? Nilai-nilai apa yang kamu bawa? Apa keunggulan produk kamu dibanding kompetitor? Gimana gaya komunikasi (brand voice) yang pengen kamu pake?
- Konsisten pake elemen branding. Pastiin logo, warna, font, dan gaya bahasa yang kamu pake di semua platform (website, medsos, kemasan produk, dll.) sesuai sama brand identity kamu.
Cuma Mikirin Jualan Jangka Pendek
Jualan emang penting buat bisnis. Tapi, kalo cuma fokus ngejar penjualan instan tanpa bangun hubungan jangka panjang sama pelanggan itu bisa jadi boomerang. Pelanggan yang ngerasa cuma “diincer” buat beli, biasanya gak bakal loyal dan gampang pindah ke kompetitor lain. Cara ngindarinnya:
- Terapin strategi customer relationship management (CRM). Jalin hubungan baik sama pelanggan, misalnya kasih pelayanan yang personal, bales pertanyaan dan keluhan dengan cepet, dan minta feedback buat perbaikan.
- Kasih nilai tambah ke pelanggan. Misalnya, nawarin program loyalitas, diskon khusus buat pelanggan setia, atau konten-konten edukatif yang relevan sama produk atau jasa kamu.
Gak Manfaatin Digital Marketing
Di era serba digital kayak sekarang, ngebiarin bisnis gak punya online presence itu kesalahan besar. Kebanyakan konsumen nyari info produk dan jasa secara online. Kalo bisnis kamu susah dicari di internet, kamu kehilangan peluang gede buat ngejangkau calon pelanggan. Cara ngindarinnya:
- Bikin website yang profesional. Website itu kayak “rumah” online buat bisnis kamu. Pastiin website kamu informatif, gampang diakses, dan mobile-friendly.
- Aktif di media sosial. Pilih platform medsos yang sesuai sama target pasar kamu. Bikin konten yang menarik dan engaging, terus jalin interaksi sama followers.
- Pertimbangkan strategi digital marketing lain. Email marketing bisa dipake buat ngirim newsletter, promosi, atau info terbaru ke pelanggan. Content marketing (bikin artikel, video, atau infografis yang bermanfaat) bisa naikin brand awareness dan engagement. Search engine optimization (SEO) bisa bantu website kamu muncul di halaman pertama hasil pencarian Google.
Gak Ngukur Hasil Marketing
Kalo gak diukur, kamu gak bakal tau strategi marketing kamu udah efektif apa belum. Kamu gak bakal tau mana yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki. Alhasil, kamu bisa terus-terusan ngulangin kesalahan yang sama. Cara ngindarinnya:
- Tentukan metrik evaluasi yang relevan. Metrik ini harus disesuaiin sama tujuan marketing kamu. Misalnya, kalo tujuannya naikin brand awareness, kamu bisa ngukur traffic website, jumlah followers medsos, dan engagement rate. Kalo tujuannya naikin penjualan, kamu bisa ngukur jumlah leads yang masuk, tingkat penjualan, dan customer lifetime value.
- Pake tools analisis. Google Analytics itu tools gratis yang berguna banget buat nganalisis traffic website. Medsos juga biasanya nyediain tools analisis bawaan (misalnya, Facebook Insights).
Gak Konsisten
Marketing itu proses yang terus berjalan, bukan cuma sekali doang. Banyak bisnis baru yang cuma promosi pas awal-awal aja, atau pas lagi ada budget lebih. Konsistensi itu penting banget buat bangun brand awareness dan ngejaga engagement sama pelanggan. Cara ngindarinnya:
- Bikin jadwal konten dan posting secara teratur. Gak harus tiap hari, yang penting konsisten. Misalnya, kamu bisa ngejadwalin posting di medsos 3 kali seminggu, atau ngirim newsletter tiap bulan.
- Evaluasi dan sesuaikan strategi marketing secara berkala. Dunia marketing itu dinamis banget, tren dan algoritma platform terus berubah. Lakuin evaluasi secara rutin (misalnya, tiap bulan atau tiap kuartal) buat ngeliat apakah strategi marketing kamu masih efektif. Kalo enggak, jangan ragu buat ngelakuin penyesuaian.
Ngehindarin tujuh kesalahan marketing yang udah kita bahas tadi itu kunci buat ngebangun bisnis yang sukses. Dengan punya rencana marketing yang mateng, eksekusi yang tepat, dan selalu ngukur serta ngevaluasi hasilnya, kamu bisa naikin visibilitas brand, ngejangkau target pasar yang pas, bangun hubungan baik sama pelanggan, dan yang paling penting, naikin penjualan. Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi sama perkembangan dunia marketing. Selamat mencoba!