Perjalanan Dimulai: Dari Tanah Air Menuju Tanah Para Nabi
Setiap perjalanan spiritual selalu dimulai dengan niat yang tulus. Bagi rombongan jemaah dari Pusat Umroh, keberangkatan kali ini bukan sekadar ibadah — tapi perjalanan lintas sejarah, menyentuh jejak para Nabi di tiga negeri suci: Arab Saudi, Jordan, dan Palestina. Dari bandara, wajah-wajah para jemaah terlihat sumringah, ada haru dan bahagia yang bercampur. Mereka tak sabar menapaki kisah agung dalam paket Umroh plus Aqsho, perjalanan yang menggabungkan ibadah dan sejarah peradaban Islam.
- Perjalanan Dimulai: Dari Tanah Air Menuju Tanah Para Nabi
- Makkah dan Madinah: Titik Awal Penyucian Jiwa
- Jordan: Menyusuri Keajaiban Petra yang Mendunia
- Palestina: Menyentuh Haru di Masjidil Aqsho
- City Tour Palestina: Menelusuri Jejak Para Nabi
- Refleksi di Akhir Perjalanan
- Kembali dengan Hati yang Lebih Dekat Kepada Allah سبحانه وتعالى
Makkah dan Madinah: Titik Awal Penyucian Jiwa
Seperti biasa, perjalanan dimulai dari Makkah al-Mukarramah. Di sanalah para jemaah menunaikan ibadah umroh, thawaf di sekitar Ka’bah dengan hati bergetar, merasakan kedekatan luar biasa dengan Allah سبحانه وتعالى. Setiap langkah di pelataran Masjidil Haram terasa ringan, seolah dunia berhenti berputar.
Setelah itu, mereka menuju Madinah al-Munawwarah, kota penuh kedamaian tempat Rasulullah ﷺ dimakamkan. Ziarah ke Raudhah menjadi puncak haru, di mana doa dan air mata bercampur menjadi satu. Di sinilah hati mulai bersih, menyiapkan diri untuk babak baru dari perjalanan luar biasa — menuju tanah para Nabi yang lain melalui Umroh plus Aqsho.
Jordan: Menyusuri Keajaiban Petra yang Mendunia
Hari berikutnya, pesawat mendarat di Amman, ibu kota Yordania. Udara terasa sejuk, dan pemandangan gurun berpadu dengan tebing merah kecokelatan. Rombongan dari Pusat Umroh diajak menuju kota legendaris Petra — salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Di antara celah tebing sempit yang dikenal sebagai Siq, para jemaah melangkah perlahan. Cahaya matahari menembus bebatuan merah, menampilkan keindahan arsitektur Nabatean yang berusia ribuan tahun. Ketika bangunan Al-Khazneh (The Treasury) muncul di depan mata, semua terpukau. Tidak sedikit yang terdiam, bukan hanya karena keindahannya, tapi juga karena mereka sadar: inilah saksi bisu zaman para Nabi.
Perjalanan di Petra bukan sekadar wisata, tapi refleksi — bahwa kemegahan dunia tak berarti tanpa iman. Dari sinilah, semangat spiritual Umroh plus Aqsho semakin menguat, menuntun langkah menuju negeri yang diberkahi, Palestina.
Palestina: Menyentuh Haru di Masjidil Aqsho
Pagi itu, rombongan bergerak menuju perbatasan Allenby Bridge, penghubung antara Jordan dan Palestina. Ada rasa tegang, tapi juga antusias. Saat memasuki Yerusalem, suasana terasa berbeda. Kota tua dengan dinding batu dan aroma sejarah membuat hati bergetar.
Ketika langkah pertama menginjak kompleks Masjidil Aqsho, air mata para jemaah pecah tanpa bisa ditahan. Di sinilah, di tempat yang disebut dalam surah Al-Isra’ ayat 1, Rasulullah ﷺ melakukan Isra’ Mi’raj — perjalanan agung dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsho.
Para jemaah dari Pusat Umroh shalat berjamaah di dalam masjid, meresapi setiap ayat yang dibacakan imam. Cahaya matahari senja menembus kubah masjid, memberi warna keemasan yang indah. Seorang jemaah berbisik pelan, “Inilah puncak perjalanan, bukan hanya perjalanan kaki, tapi perjalanan hati.” Itulah esensi sejati dari Umroh plus Aqsho, ketika spiritualitas dan sejarah bertemu dalam satu pengalaman luar biasa.
City Tour Palestina: Menelusuri Jejak Para Nabi
Selain beribadah di Masjidil Aqsho, perjalanan berlanjut menuju beberapa lokasi bersejarah lain. Kota Hebron menjadi persinggahan pertama — tempat dimakamkannya Nabi Ibrahim عليه السلام bersama keluarganya. Udara sejuk dan tenang seakan membawa jemaah ke masa lampau, mengingatkan tentang keteguhan iman Nabi Ibrahim dalam mengorbankan segalanya demi Allah سبحانه وتعالى.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Betlehem, kota kelahiran Nabi Isa عليه السلام. Dari kejauhan terlihat gereja tua dan rumah-rumah batu yang berdiri kokoh di bukit. Setiap tempat di tanah ini seolah berbisik tentang kisah perjuangan para Nabi yang pernah diutus membawa cahaya ke seluruh dunia Islam.
Refleksi di Akhir Perjalanan
Ketika malam tiba, rombongan kembali ke hotel di Yerusalem. Dari balkon, kubah emas Dome of the Rock berkilau indah. Di bawah langit Palestina yang tenang, para jemaah merenung — dari thawaf di Ka’bah, menatap keindahan Petra, hingga sujud di Masjidil Aqsho. Semua perjalanan itu terasa seperti mozaik iman yang menyatu sempurna.
Perjalanan Umroh plus Aqsho bukan sekadar destinasi spiritual, tapi perjalanan menemukan makna hidup. Bahwa Islam bukan hanya ritual, tapi juga sejarah, perjuangan, dan cinta yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kembali dengan Hati yang Lebih Dekat Kepada Allah سبحانه وتعالى
Saat pesawat lepas landas meninggalkan Timur Tengah, hati para jemaah terasa penuh. Banyak yang meneteskan air mata haru, tak percaya telah menapaki tiga tanah suci dalam satu perjalanan. Di antara doa yang terucap, ada satu permohonan yang sama: “Ya Allah, izinkan kami kembali lagi.”
Dari Makkah, Madinah, Jordan, hingga Palestina — semua menjadi saksi perjalanan suci yang tak tergantikan. Pusat Umroh telah menjadi jembatan bagi mereka yang ingin merasakan keagungan sejarah Islam dan kedekatan dengan Allah سبحانه وتعالى melalui Umroh plus Aqsho yang penuh makna.
