Setelah setahun absen di kelas flagship 10 jutaan, Xiaomi Indonesia kembali unjuk gigi dengan Xiaomi 14, flagship global andalannya. Mengusung kamera Leica yang jauh lebih bertenaga dalam bodi yang tetap ringkas. Varian Pro memang absen global, namun kedua model berbagi konfigurasi kamera identik, memungkinkan pengguna Xiaomi 14 menikmati optimalisasi Leica melalui tiga sensor 50MP. Tak hanya kamera, spesifikasi lain pun menggoda di kelas harganya.
Secara garis besar, Xiaomi 14 hadir sebagai flagship paket lengkap yang menjanjikan. Sebuah ponsel premium, menyuguhkan pengalaman fotografi tingkat lanjut dengan performa yang memuaskan. Tentu saja, dengan label harga yang juga premium.
Berikut ulasan mendalam Xiaomi 14 selengkapnya.
Desain

Jujur saja, impresi awal melihat gambar Xiaomi 14 di internet terasa biasa. Namun, saat peluncuran global, warna Jade Green tampak menarik. Setelah melihat tiga opsi warna resmi di Indonesia, ternyata terasa premium, bahkan putih dan hitamnya lebih memikat.
Modul kamera belakangnya memang terlihat besar, namun tetap sleek, tidak terlalu menonjol (stabil saat diletakkan), dan tulisan Leica menambah kesan premium. Material bodinya pun premium: kaca di belakang, metal di sisi, serta Gorilla Glass Victus di depan. Bobotnya pas, mantap digenggam dengan ketebalan 8,3mm.
Apakah licin? Menurut saya masih nyaman di tangan yang cenderung berkeringat, tidak selicin, misalnya, vivo V30 Pro. Warna putihnya mewah, namun hitamnya memiliki elegan tersendiri dengan bodi belakang matte dan sisi gelap, membuatnya lebih tahan kotor. Xiaomi 14 tampil dengan desain premium, material solid, dan in-hand feel mantap, juga tahan air IP68. Dimensinya yang ringkas menjadi alternatif menarik saat ini, meski tak lebih kecil dari Galaxy S24 standar atau Zenfone 10.
Layar

Meski dimensinya ringkas, layar Xiaomi 14 tergolong besar di 6,36 inci, berkat bezel tipis di keempat sisinya. Permukaannya datar, dengan sensor sidik jari di layar yang reliabel.
Panel layar Xiaomi 14 beresolusi 1200p (di atas Full HD), mendukung 68 miliar warna (12 bit), serta LTPO dengan refresh rate adaptif 1-120Hz yang hemat daya. Kecerahan puncaknya 3000 nits untuk konten HDR, sangat nyaman untuk penggunaan luar ruangan.
Untuk kesehatan mata, Xiaomi 14 memiliki tiga sertifikasi TUV Rheinland untuk reduksi cahaya biru, flicker-free, dan “circadian friendly” agar tak ganggu tidur. Xiaomi juga mengkalibrasi layar agar warna tampil vibrant sekaligus akurat.
Secara keseluruhan, layar Xiaomi 14 sangat memuaskan untuk sentuhan dan pandangan. Kombinasi resolusi tinggi, panel responsif (dengan vibration motor presisi flagship), serta kecerahan maksimal. Ukurannya cukup lebar untuk streaming dan tetap nyaman untuk multitasking.
Kamera
Dengan modul kamera belakang yang cukup besar, konfigurasi kamera Xiaomi 14 terbilang superior. Ketiga sensornya 50MP, dengan sensor utama OmniVision eksklusif OVX9000 “Light Fusion 900” berukuran 1/1,31 inci, diafragma f/1.6, OIS, dan Laser AF.
Dua sensor lain menggunakan ISOCELL JN1: ultra-wide 14mm f/2.2 tanpa autofokus, dan telefoto 75mm dengan OIS dan zoom default 3,2x. Menggunakan lensa Summilux dari Leica (peredam flare), dengan dua tone warna Leica: Authentic (netral) dan Vibrant (sedikit saturated).
Memang belum periskop, namun diafragma dan sensor besar menghasilkan kualitas bersaing. Plus, jenisnya “floating telephoto lens”, bisa fokus sedekat 10cm, berfungsi seperti kamera makro. Uniknya, meski dipasarkan 3,2x, zoom 2,6x sudah aktifkan telefotonya.
Fitur kameranya banyak, termasuk watermark eksklusif Leica yang bisa ditambahkan dari aplikasi atau editor bawaan. Mode manual tersedia, menariknya bisa ditambah preset warna Leica yang bisa disesuaikan.
Mode portrait-nya beda dari kebanyakan ponsel, Xiaomi 14 simulasikan lensa portrait Leica (50mm-90mm) dengan efek berbeda. Kualitas foto Xiaomi 14 sangat memuaskan dan konsisten di ketiga sensor.
Dynamic range efektif seimbangkan eksposur ekstrem, warna yang dihasilkan memuaskan. Opsi Vibrant tak berlebihan, Authentic cocok untuk objek tertentu atau yang suka warna netral. Pemrosesan gambar instan: jepret, preview, langsung jadi.
Kekurangannya (umum di ponsel ringkas dengan ruang terbatas) adalah cepat panas saat penggunaan intensif. Contohnya, siang hari di Bali, mode pesawat, memotret pemandangan. Saat panas, layar meredup, pemrosesan gambar bisa terhambat atau gagal.
Skenario ini jarang terjadi sehari-hari, paling saat hunting foto. Sebaiknya jangan paksakan Xiaomi 14 terus memotret agar hasil tetap memuaskan tanpa gangguan.
Hasil foto lengkap kamera Xiaomi 14 bisa dicek di album terlampir.
Kabar baiknya, kualitas video Xiaomi 14 juga baik. Sensor utama dukung hingga 8K, 4K 30/60fps dari semua sensor, termasuk ultra-wide dan depan. Mendukung format 10-bit Log.
Resolusi tinggi semua sensor berguna untuk video tajam atau cropping. Warnanya terjaga dan konsisten antar lensa. Bisa gunakan mode Movie dengan parameter manual, termasuk focus peaking.
Fitur
Xiaomi 14 jadi salah satu ponsel pertama dengan antarmuka HyperOS baru, pengganti MIUI. Secara keseluruhan tak banyak beda, yang terlihat adalah kustomisasi lock screen serta menu cepat dan notifikasi yang terpisah, dengan desain lebih segar (mirip iOS).
Berjalan dengan Android 14, Xiaomi 14 dijanjikan empat tahun pembaruan OS dan lima tahun keamanan. Tak banyak gimmick AI digembar-gemborkan, meski sudah ada di fitur bawaan, termasuk editor foto yang bisa hapus objek akurat dan instan.
Sektor audio Xiaomi 14 dibekali speaker stereo seimbang (atas dan bawah) dengan kualitas baik untuk ukurannya. Meski atasnya terlihat kosong, bisa aktifkan perangkat elektronik rumah seperti AC dan TV karena IR blaster tersembunyi di modul kamera belakang.
Performa
Ditenagai Snapdragon 8 Gen 3, RAM 12GB LPDDR5x, dan penyimpanan 256GB UFS 4.0, performa Xiaomi 14 sangat gesit untuk sehari-hari. Multitasking hingga pemrosesan foto kamera terasa instan.
Namun, kapasitas penyimpanan mungkin kurang bagi sebagian orang yang ingin simpan banyak file offline. Dan seperti ponsel ringkas lain dengan ruang terbatas, bodi Xiaomi 14 mudah panas saat penggunaan intensif.
Untuk aplikasi standar seperti media sosial, tidak mudah hangat seperti Galaxy S24 Exynos. Namun, bermain game berat dengan jaringan seluler atau akses kamera non-stop saat hunting foto siang hari, bodinya bisa cukup panas, wajar meski mengganggu.
Selama dua skenario di atas tak sering dilakukan, menggunakan Xiaomi 14 akan sangat menyenangkan, memungkinkan selesaikan banyak hal dengan cepat berkat performanya.
Baterai
Meski baterai Xiaomi 14 ‘hanya’ 4.610 mAh, bisa digunakan seharian penuh dengan penggunaan cenderung intensif (sering aktifkan kamera karena hasilnya memuaskan). Dengan penggunaan ringan atau mode hemat daya, bisa lebih lama hingga esok hari.
Performa baterai flagship Xiaomi ini sebanding dengan flagship lain 5.000 mAh, jadi tak perlu khawatir kehabisan daya. Lebih menyenangkan lagi, fast charging 90W dari Xiaomi. Umumnya, flagship ringkas punya kecepatan isi daya lebih lambat.
Dengan komponen pelindung khusus, mengisi daya 15 menit (aktifkan kecepatan maksimal di Settings) dari hampir habis bisa capai hampir 60%. Lalu 30 menit bisa lebih 90%, dan penuh dalam sekitar 10 menit tambahan. Kombinasi yang menyenangkan.
Bahkan pengisian nirkabelnya hingga 50W, dan mendukung reverse wireless charging 10W yang berguna untuk mengisi wearables saat bepergian, jadi tak perlu bawa banyak charger. Secara keseluruhan, sektor baterai dan pengisian daya Xiaomi 14 memuaskan.
Kesimpulan
Selain isu panas di skenario tertentu, ponsel ini berikan pengalaman flagship memuaskan. Desain nyaman digenggam, tiga sensor kamera Leica belakang, bahkan kamera selfie yang andal. Diimbangi performa kencang, pengisian daya instan, dan layar cerah vibrant jadi poin menarik Xiaomi 14.
Memang, harganya terasa mahal untuk Xiaomi. Namun, untuk semua fitur dan kualitas yang ditawarkan, masih sangat layak jadi pilihan terbaik di kelasnya.
Spesifikasi Xiaomi 14
Tahun Rilis | 2024 |
Jaringan | 2G, 3G, 4G, 5G |
SIM Card | Dual SIM (Slot Khusus) |
eSIM | Ya |
Dimensi | 152.8 x 71.5 x 8.2 mm |
Berat | 193 gram |
Ketahanan | IP68 |
Fitur Lainnya | – Frame terbuat dari aluminium, back cover dari kaca – Tahan debu seluruh sisi dan tahan air hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit |
Jenis | LTPO AMOLED |
Ukuran | 6.36 inci |
Refresh Rate | 120 Hz |
Resolusi | 1200 x 2670 piksel |
Rasio | 20:9 |
Kerapatan | 460 ppi |
Proteksi | Corning Gorilla Glass Victus |
Fitur Lainnya | – 68 miliar warna, Dolby Vision, HDR10+ – Tingkat kecerahan: 1000 nit (khas), 3000 nit (puncak) – Touch sampling rate 240 Hz – Rasio layar ke bodi 89,3% |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 |
CPU | Octa-core (1×3.3 GHz Cortex-X4 & 5×3.2 GHz Cortex-A720 & 2×2.3 GHz Cortex-A520) |
GPU | Adreno 750 |
RAM | 12 GB |
Jenis RAM | LPDDR5X |
Memori Internal | 256 GB |
Jenis Memori | UFS 4.0 |
Memori Eksternal | Tidak Ada |
Jumlah Kamera | 3 |
Konfigurasi | 50 MP • wide • f/1.6 50 MP • ultrawide • f/2.2 50 MP • telephoto • f/2.0 |
Fitur | Wide: dual pixel PDAF, Laser AF, OIS; Ultrawide: FoV 115˚; Tele: PDAF, OIS, perbesaran optik 3,2x; Umum: sistem optik Leica, Dual-LED dual-tone flash, HDR, panorama, Video: Hingga 8K@24fps, gyro-EIS |
Jumlah Kamera | 1 |
Konfigurasi | 32 MP • wide • f/2.0 |
Fitur | HDR, panorama, Video: Hingga 4K@30/60fps, gyro-EIS |
WLAN | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6e/7, dual-band, Wi-Fi Direct |
Bluetooth | 5.4, A2DP, LE, aptX HD, aptX Adaptive |
Infrared | Ada |
NFC | Ada |
GPS | GPS (L1+L5), A-GPS, GLONASS (G1), BDS (B1I+B1c+B2a), GALILEO (E1+E5a), QZSS (L1+L5), NavIC (L5) |
USB | Tipe-C 3.2 Gen 1, USB On-The-Go |
Jenis | Li-Po |
Kapasitas | 4610 mAh |
Fitur | Pengisian cepat 90W (klaim 100% dalam 31 menit; PD3.0, QC4), pengisian cepat nirkabel 50W (klaim 100% dalam 46 menit), pengisian balik nirkabel 10W |
OS (Saat Rilis) | Android 14, HyperOS |
Sensor | Fingerprint (optik, di bawah permukaan layar), akselerometer, cahaya, proksimitas, giroskop, kompas, barometer, spektrum warna |
Jack 3.5mm | Tidak Ada |
Warna | Hitam, Hijau, Putih |
Fitur Lainnya | – Audio resolusi tinggi 24-bit/192kHz – Speaker stereo – Mikrofon berjumlah empat |